Perayaan
hari besar merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang,
terutama oleh penganutnya sendiri. Mayoritas masyarakat yang
merayakannya pasti akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan
sebaik-baiknya. Dimulai dari dirinya sendiri sampai dengan
kebutuhan-kebutuhan lainnya. Seperti contohnya pada hari Lebaran, umat Muslim akan membeli baju baru dan memakan ketupat, kemudian pada hari Imlek orang-orang akan membeli barang-barang bernuansa merah, begitupula pada hari-hari besar lainnya.
Pada
Hari Natal, masyarakat Kristen yang merayakannya akan pergi ke Gereja
bersama keluarga dan menjalani misa dengan khusyuk. Suasana Natal itu
sendiri sebenarnya sudah dapat kita rasakan jauh-jauh hari sebelum
tanggal 25 Desember. Hal itu bisa kita lihat dari banyaknya
ornamen-ornamen dan pohon-pohon Natal yang sudah terpasang di
tempat-tempat umum.
Perayaan yang berlangsung setiap tahun ini akan memicu pembelian kebutuhan Natal setiap tahunnya. Meskipun sebenernya sebagian besar masyarakat sudah mempunyai koleksi pernak-pernik Natal itu sendiri, tapi dengan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi, masyarakat akan tetap membeli produk atau perlengkapan Natal tersebut.
Jika dilihat dari materi mengenai LIFESTYLE, fenomena ini membuktikan bahwa adanya teori needs vs wants, yaitu adanya tingkat keinginian dalam memiliki suatu barang yang lebih besar dibandingkan dengan nilai guna barang itu sendiri. Konsumen membeli produk-produk Natal (hiasan pada pohon) secara berulang meskipun sebenarnya produk tersebut masih bisa digunakan untuk tahun-tahun berikutnya. Contoh : sebuah keluarga yang menggunakan pernak-pernik Natal bernuansa biru pada tahun kemarin, kemudian menggunakan pernak-pernik Natal bernuansa merah untuk tahun berikutnya.
Produk-produk Natal yang dijual di pasaran cocok dan sesuai untuk orang-orang yang berada di kelompok spiritual lifestyle, karena hari Natal merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Kristen. Adanya pola kebiasaan masyarakat secara rutin dalam merayakan hari Natal dengan merubah dekorasi rumah, lama kelamaan akan menjadikannya sebagai Lifestyle.
Adanya pembelian produk-produk bernuansa Natal ini juga DIPENGARUHI OLEH BEBERAPA FAKTOR, yaitu faktor budaya, pribadi , sosial dan psikologis. Kebiasaan dari kecil untuk merayakan Natal bersama keluarga akan sangat berpengaruh. Misalnya, ada kebiasaan dari kecil yaitu menghias pohon Natal dan mendekorasi rumah bersama-sama keluarga. Faktor budaya tersebut sangat berpengaruh sehingga mendorong adanya kecenderungan untuk membeli pernak-pernik Natal dan mendekorasi rumah bersama keluarga.
Faktor lainnya yang mempengaruhi pembelian yaitu faktor pribadi. Usia seseorang sangat mempengaruhi adanya pembelian. Karena semakin bertambah dewasa, maka tingkat keinginan dan kebutuhan (needs & wants) pada suatu barang akan semakin meningkat. Kepribadian dan sifat seseorang juga menjadi salah satu faktor yang menentukan pembelian.
Mayoritas orang yang membeli produk-produk atau pernak-pernik Natal secara rutin setiap tahunnya biasanya didominasi oleh ibu rumah tangga ataupun pasangan suami istri yang sudah memiliki keluarga. Jika dibandingkan dengan anak-anak kost-an yang berkemungkinan tidak akan mendekor kamarnya, maka faktor sosial yang mencakup adanya perbedaan kebutuhan menurut keadaan sosial seseorang sangat mempengaruhi penjualan.
Hari Natal biasa diidentikkan dengan kue-kue, seperti kue tart atau sekedar kue-kue kering. Sebagian orang akan membuat kue tersebut tapi tentu saja sebagian orang lainnya akan membeli kue-kue yang dijual di toko. Sesuai dengan perayaan Natal itu sendiri, kue-kue yang dijual pun akan bernuansa Natal. Dengan adanya penambahan elemen-elemen Natal tentu akan lebih menarik para konsumen, meskipun sebenarnya rasa dan kandungan kue yang dijual mungkin sama dengan kue yang dijual sebelum datangnya perayaan Natal.
Hal tersebut menunjukkan adanya faktor psikologis seseorang yang menentukan pembelian. Faktor biogenik (kondisi fisiologis) yaitu munculnya rasa lapar dan perasaan ingin mencoba hal baru yang mempengaruhi seseorang untuk membeli kue-kue Natal tersebut.
Fenomena ini merupakan salah satu fenomena yang terjadi di Indonesia, dan bahkan terjadi di luar negeri juga. Fenomena ini juga merupakan fenomena yang sepertinya tidak akan hilang karena akan terjadi setiap tahunnya.