Selasa, 21 April 2015

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

BERBELANJA KEBUTUHAN KHUSUS UNTUK HARI BESAR

Perayaan hari besar merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang, terutama oleh penganutnya sendiri. Mayoritas masyarakat yang merayakannya pasti akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya. Dimulai dari dirinya sendiri sampai dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Seperti contohnya pada hari Lebaran, umat Muslim akan membeli baju baru dan memakan ketupat, kemudian pada hari Imlek orang-orang akan membeli barang-barang bernuansa merah, begitupula pada hari-hari besar lainnya.
Pada Hari Natal, masyarakat Kristen yang merayakannya akan pergi ke Gereja bersama keluarga dan menjalani misa dengan khusyuk. Suasana Natal itu sendiri sebenarnya sudah dapat kita rasakan jauh-jauh hari sebelum tanggal 25 Desember. Hal itu bisa kita lihat dari banyaknya ornamen-ornamen dan pohon-pohon Natal yang sudah terpasang di tempat-tempat umum.


Selama bulan Desember, toko-toko di pusat perbelanjaan mulai menjual pernak-pernik Natal, dimulai dari pohon Natal sampai dengan hiasan-hiasan kecil lainnya. Mayoritas masyarakat Kristen akan mulai menata atau mendekor rumahnya dengan pernak-pernik yang bernuasa Natal, maka mereka akan mulai membeli berbagai kebutuhan Natal untuk memperkuat suasana Natal di rumah.




Perayaan yang berlangsung setiap tahun ini akan memicu pembelian kebutuhan Natal setiap tahunnya. Meskipun sebenernya sebagian besar masyarakat sudah mempunyai koleksi pernak-pernik Natal itu sendiri, tapi dengan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi, masyarakat akan tetap membeli produk atau perlengkapan Natal tersebut.

Jika dilihat dari materi mengenai LIFESTYLE, fenomena ini membuktikan bahwa adanya teori needs vs wants, yaitu adanya tingkat keinginian dalam memiliki suatu barang yang lebih besar dibandingkan dengan nilai guna barang itu sendiri. Konsumen membeli produk-produk Natal (hiasan pada pohon) secara berulang meskipun sebenarnya produk tersebut masih bisa digunakan untuk tahun-tahun berikutnya. Contoh : sebuah keluarga yang menggunakan pernak-pernik Natal bernuansa biru pada tahun kemarin, kemudian menggunakan pernak-pernik Natal bernuansa merah untuk tahun berikutnya.



Produk-produk Natal yang dijual di pasaran cocok dan sesuai untuk orang-orang yang berada di kelompok spiritual lifestyle, karena hari Natal merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Kristen. Adanya pola kebiasaan masyarakat secara rutin dalam merayakan hari Natal dengan merubah dekorasi rumah, lama kelamaan akan menjadikannya sebagai Lifestyle.

Adanya pembelian produk-produk bernuansa Natal ini juga DIPENGARUHI OLEH BEBERAPA FAKTOR, yaitu faktor budaya, pribadi , sosial dan psikologis. Kebiasaan dari kecil untuk merayakan Natal bersama keluarga akan sangat berpengaruh. Misalnya, ada kebiasaan dari kecil yaitu menghias pohon Natal dan mendekorasi rumah bersama-sama keluarga. Faktor budaya tersebut sangat berpengaruh sehingga mendorong adanya kecenderungan untuk membeli pernak-pernik Natal dan mendekorasi rumah bersama keluarga.



Faktor lainnya yang mempengaruhi pembelian yaitu faktor pribadi. Usia seseorang sangat mempengaruhi adanya pembelian. Karena semakin bertambah dewasa, maka tingkat keinginan dan kebutuhan (needs & wants) pada suatu barang akan semakin meningkat. Kepribadian dan sifat seseorang juga menjadi salah satu faktor yang menentukan pembelian.

Mayoritas orang yang membeli produk-produk atau pernak-pernik Natal secara rutin setiap tahunnya biasanya didominasi oleh ibu rumah tangga ataupun pasangan suami istri yang sudah memiliki keluarga. Jika dibandingkan dengan anak-anak kost-an yang berkemungkinan tidak akan mendekor kamarnya, maka faktor sosial yang mencakup adanya perbedaan kebutuhan menurut keadaan sosial seseorang sangat mempengaruhi penjualan. 

Hari Natal biasa diidentikkan dengan kue-kue, seperti kue tart atau sekedar kue-kue kering. Sebagian orang akan membuat kue tersebut tapi tentu saja sebagian orang lainnya akan membeli kue-kue yang dijual di toko. Sesuai dengan perayaan Natal itu sendiri, kue-kue yang dijual pun akan bernuansa Natal. Dengan adanya penambahan elemen-elemen Natal tentu akan lebih menarik para konsumen, meskipun sebenarnya rasa dan kandungan kue yang dijual mungkin sama dengan kue yang dijual sebelum datangnya perayaan Natal.




Hal tersebut menunjukkan adanya faktor psikologis seseorang yang menentukan pembelian. Faktor biogenik (kondisi fisiologis) yaitu munculnya rasa lapar dan perasaan ingin mencoba hal baru yang mempengaruhi seseorang untuk membeli kue-kue Natal tersebut.

Fenomena ini merupakan salah satu fenomena yang terjadi di Indonesia, dan bahkan terjadi di luar negeri juga. Fenomena ini juga merupakan fenomena yang sepertinya tidak akan hilang karena akan terjadi setiap tahunnya.



CONSUMER CULTURE CONSUMER BEHAVIOUR


Faktor - faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian :
  • budaya
  • sosial
  • pribadi
  • psikologis

FAKTOR BUDAYA : SUBBUDAYA 
Budaya terdiri dari subbudaya yang lebih kecil, yang menyediakan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik bagi anggotanya, yaitu seperti : kebangsaan, agama, kelompok ras dan wilayang geografis.
contoh : kelompok orang yang mempunyai ras China akan merespon benda secara berbeda jika dibandingkan dengan kelompok orang India.


FAKTOR SOSIAL
Keadaan hubungan sosial seseorang. 
  • kebutuhan orang yang sudah menikah akan berbeda dengan orang yang masih lajang
  • kebutuhan orang yang sudah mempunyai anak akan berbeda dengan orang yang belum mempunyai anak
  • kebutuhan orang yang tinggal di rumah bersama keluarga akan berbeda dengan orang yang tinggal sendiri (nge-kost)
  • kebutuhan orang yang bergaul dengan kalangan high-class akan berbeda dengan yang bergaul dengan anak jalanan

 FAKTOR PRIBADI
  • usia dan tahap dalam kehidupan
  • pekerjaan
  • kondisi ekonomi
  • gaya hidup
  • kepribadian dan konsep diri

FAKTOR PSIKOLOGIS
  • motivasi : ada yang mendorong manusia untuk membeli sesuatu. Terbagi menjadi 2 yaitu , BIOGENIK (kondisi fisiologis, misal lapar, haus, tidak nyaman) dan PSIKOLOGIS (pengakuan, penghargaan, keanggotaan dalam suatu kelompok tertentu)
  • persepsi : muncul dalam pembelajaran dan menimbulkan sikap. contoh : orang yang terkena penyakit diabetes akan membeli produk diet coke
 

Sabtu, 11 April 2015

SUBCULTURE DAN COUNTERCULTURE

SUBCULTURE
Merupakan sekelompok orang yang menjadi bagian dari sebuah budaya yang besar, yang memiliki nilai, norma dan lifestyle tersendiri.
Terbentuk karena estetika dan pandangan terhadap konsep hidup, interest dan pengalaman yang sama.

Jenis-jenis subculture terbagi menjadi :
  • terbentuk dengan harmonis dalam masyarakat. contoh : kelompok hobi, arisan, bakti sosial, agama, jenis kelamin, usia, pekerjaan, kelas sosial
  • terbentuk dengan perlawanan. contoh : geng motor, pengamen berkostum punk, begal, kelompok transgender
  • berbentuk organisasional. ada pendaftaran, ritual penerimaan, struktural dan tidak struktural
 SUBCULTURE "HARMONIS" :
  • anak-anak layangan
    sekelompok orang yang dianggap kampungan karena memiliki perilaku yang berbeda, misalnya cara menulisnya unik menggunakan angka
  • lifestyle (activities, interest, opinion)-nya berbeda dengan yang non-alay. walaupun menimbulkan ketidaksukaan, tapi masih terbilang harmonis karena tidak berbahaya
  • orang-orang club motor
    memiliki sikap tertentu terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan motor. contoh : club motor honda beat, club motor vario

 
COUNTERCULTURE
  • sekelompok orang dalam budaya tertentu yang membedakan dirinya dari kelompok dimana mereka berada
  • kelompok budaya yang antimainstream, yang terbentuk untuk melawan budaya yang besar / dominan, dengan alasan kemuakan
  • sulit untuk hidup berdampingan dengan budaya yang besar karena mereka menolak semua nilai-nilai yang ada pada budaya tersebut
  • melawan norma dan nilai yang ada dan tersebar dalam satu kelompok budaya. 
Budaya counterculture ini terjadi karena mereka ingin agar kelompok lainnya berpikir / memiliki keyakinan yang sama dengan mereka.

contoh budaya counterculture :
  • geng motor (organisasional) terbentuk karena ketidakpuasan remaja sehingga melawan aturan atau hukum yang ada di masyarakat
  • LGBT (Lesbian Gay Bisexual Transgender)
    melawan hukum agama
  • Hippies  
    • kelompok yang terbentuk karena menentang peperangan pada tahun 1960-an, mendukung kebebasan dan menolak norma sosial dan agama. kelompok ini membuat barang-barang sendiri untuk digunakan (DIY).
    • selalu menggunakan warna-warna yang ceria dan menggunakan lambang "peace"
  • Punk 
    • muncul pada tahun 1960-an di London dan NYC karena menentang peperangan. mereka menentang kapitalisme dan anti materialisme sehingga mereka membuat barang-barang kebutuhannya sendiri (pencetus DIY)
    • aksesorisnya menggunakan besi besi duri karena diambil dari produk sisa industri
  • Hiphop, Breakers, Graffiti
    Muncul pada tahun 1970an karena menentang adanya perbudakan kaum afro-amerika berdasarkan warna kulit
  • Anime , manga, cosplay
 
  • Hipster 
    kelompok antimainstream yang menggabungkan beberapa budaya menjadi satu tanpa tahu makna dibaliknya, sehingga dianggap fake

PERILAKU KONSUMEN , CULTURE DAN SUBCULTURE
Budaya terdiri dari : norma, ritual, adat, kepercayaan, dan aturan. 
  • norma : hukum standar atau acuan tentang apa yang normal dan tidak normal. hukumnya tidak tertulis dan jika melanggar hanya akan dicap tidak baik. 
    contoh : makan dengan tangan kanan, menghormati yang lebih tua, berkata maaf jika salah
  • aturan : hukum formal yang menjadi acuan yang boleh dan tidak. hukum ada secara tertulis, jika dipatuhi maka akan ada hukumannya.
  • kepercayaan : berkaitan dengan apa yang benar dan salah, dinilai secara mental dan diarahkan pada diri sendiri
  • adat : perilaku yang diterima secara luas dan telah dilakukan secara terus menerus dalam waktu yang lama
  • ritual : upacara / rangkaian aksi yang dilakukan berdasarkan aturan yang terbentuk
Dari semua itu, akan membentuk :
  • pola pikir masyarakat
  • perilaku tertentu dalam masyarakat
  • cara masyarakat memprioritas
  • membentuk cara manusia menilai sesuatu
  • membentuk cara pengklasifikasian banyak hal dalam masyarakat
  • membentuk nilai-nilai diri, motivasi diri, dan aktivitas kebiasaan diri
 

Senin, 30 Maret 2015

LIFESTYLE


Konsumsi adalah proses menghabiskan / menggunakan objek-objek tertentu. Proses tersebut memiliki cara yang berbeda-beda pada tiap zaman / masa.

PRAMODERN
  • jumlah produksi terbatas
  • produksi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia

MODERN
  • jumlah barang yang diproduksi berlebihan (revolusi industri)
  • manusia dipaksa untuk membeli barang secara terus-menerus

POSTMODERN
  • barang-barang yang diproduksi dibuat inovasi baru, merek, dll agar masyarakat tetap konsumtif membeli barang
Berikut ini adalah dua tipe cara untuk membuat masyarakat tetap konsumtif :
1. KANIBALISME
Memproduksi benda / produk baru secara rutin sehingga produk yang lama akan kalah dengan produk yang baru.
contoh : Handphone NOKIA mengeluarkan tipe baru setiap beberapa bulan sekali.

2. GUE BANGET
Menambahkan nilai-nilai tertentu, membuat produk khusus / spesial untuk orang-orang tertentu sehingga orang akan beranggapan bahwa produk tersebut sangat sesuai dengan dirinya.

 
NEEDS VS WANTS
  • Baudrillad : yang dikonsumsi bukan nilai gunanya, tapi nilai simbolis yang sifatnya abstrak dan terkonstruksi.
    • Konsumsi membutuhkan manipulasi simbol-simbol secara aktif untuk memanjakan hasrat. contoh :
      • jika memakai shampoo X , berarti seorang pecinta lingkungan
      • jika memakai sepatu Y ,  berarti seorang traveller sejati
      • jika meminum Z , berarti seorang party-goers 
     
  • PERGESERAN MAKNA KONSUMSI : Konsumsi adalah proses objektifikasi, mengeksternalisasi dan menginternalisasi diri lewat objek-objek sebagai medianya. (Yasraf Amir Pillian)  
    contoh :
    • peluksi harus memakai cat air Windsor
    • fotografer harus memakai merek Canon 
    • pecinta alam harus memakai Eiger

GAYA HIDUP - definisi
  • Ketler (2002, p.192) adalah pola/cara hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas , minat, dan opininya
  • secara umum : pola/cara bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas) , apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini)
  • kata kunci : AKTIVITAS , MINAT, OPINI (A , I , O)
orang bisa memilih , mau hidup seperti apa, kemudian produsen "menyesuaikan" produk dengan aktivitas, minat dan opini.
Beberapa contoh lifestyle yaitu : healthy lifestyle, spiritual lifestyle, party people, green living, nomad people, yoga people, beach babes, extreme sports lovers, dll.

healthy lifestyle
    


party people









extreme sports lovers
    


GAYA HIDUP - habitus
  • penyebab "habit" dasar dari tindakan seseorang
  • hal yang dipelajari sejak lama sehingga seseorang memiliki aktivitas, interest dan opini tertentu tentang dunianya
  • pola hidup masing-masing orang akan membentuk gaya hidup
  •  
GAYA HIDUP - jenis
1. Differensiasi 
Gaya hidup yang penganutnya masuk ke dalam kelompok-kelompok gaya hidup yang sudah ditentukan oleh kaum kapitalis. Penganutnya akan mengkonsumsi barang-barang yang disediakan oleh kaum pemegang modal. Gaya hidupnya akan mengikuti trend yang ada.
contoh : iphone, blackberry, java jazz

2. Alternatif
Gaya hidup yang penganutnya melawan / menolak kelompok-kelompok gaya hidup yang sudah ada. Gaya hidupnya akan antimainstream
contoh : musik underground, swadaya pangan dan kebutuhan 

GAYA HIDUP - adopsi
Ketika penganut gaya hidup alternatif banyak , kaum kapitalis akan mengadopsi (menjadikan trend) sehingga menjadi gaya hidup differensiasi.
contoh : aksesoris yang dipakai anak - anak punk diadopsi menjadi aksesoris untuk artis-artis Hollywood


TUGAS - analisa TVC




Produk : Etude House
Merupakan brand kosmetik dari Korea yang sudah mendunia. Misi Etude House adalah mempercantik wanita melalui produk kosmetik yang atraktif dan konseling yang ramah. Selain itu, produk Etude House mempunyai 4 konsep dasar yaitu kualitas terbaik, harga terjangkau, desain yang cantik dan beragam varian warna menarik.


Tanda yang terdapat pada TVC :
  • model laki-laki mengendarai mobil dan membawa seikat bunga (yang isinya merupakan produk-produk Etude) menunjukkan bahwa ia akan mengunjungi model perempuan
  • model perempuan berdandan dan mengenakan dress juga perhiasan menunjukkan bahwa ia bersiap-siap menemui model laki-laki
  • model perempuan menunggu kedatangan model laki-laki ditunjukkan dari posisi berdiri model perempuan di dekat jendela
  • model perempuan dan laki-laki terlihat masih muda menunjukkan bahwa produk make up Etude ditujukkan untuk remaja sampai dewasa muda
  • di akhir iklan, rangkaian bunga yang isinya adalah produk Etude tersebut sudah dipegang oleh model perempuan, dan ada tulisan "you are my girl" pada kaca bedak menunjukkan bahwa model merupakan pasangan
  • model laki-laki memberi model perempuan produk Etude menunjukkan kesan bahwa laki-laki menyukai perempuan yang menggunakan make up Etude
  • warna-warna yang terdapat dalam iklan bernuansa pink dan putih jika dilihat dari barang-barang yang ada, menunjukkan bahwa produk Etude mengeluarkan warna-warna lembut dalam produknya
Dari tanda-tanda yang ada di dalam TVC, dapat diambil kesimpulan bahwa iklan ini ditujukan untuk usia remaja sampai kira-kira usia dewasa muda dengan kelompok lifestyle untuk perempuan-perempuan feminin yang menyukai make up.
Produk Etude dibuat untuk menarik perhatian orang-orang dengan kecantikan yang diberikan oleh produknya. Maka menurut saya, tokoh yang cocok dengan produk ini adalah girlband-girlband muda Korea. Mengapa?
Karena selain harus bisa menyanyi dan menari, penampian dari masing-masing member akan menjadi pusat perhatian bagi orang lain, terutama bagi fans-fansnya. Dengan memakai make up Etude, maka penampilan mereka akan lebih memukau.
Salah satu tokoh yang cocok yaitu : 
RED VELVET

Red Velvet merupakan girlband Korea yang dibentuk oleh S.M. Entertainment pada tahun 2014. Membernya terdiri dari Irene, Wendy, Seulgi, Joy dan Yeri. Usia dari masing-masing member berkisar antara 20-25 tahun. 
Maka, sangat cocok untuk menggunakan produk Etude yang ingin menampilkan kesan cantik dan manis.

 

Jumat, 27 Maret 2015

GENDER ROLES


Istilah gender dan sex pasti sudah sering didengar kan? Sebenarnya apa bedanya?
Gender sebenarnya dibedakan berdasarkan budaya yaitu maskulin dan feminin, sedangkan sex dibedakan berdasarkan ciri-ciri biologis misalnya jenis kelamin atau ciri-ciri fisik lainnya pada perempuan atau laki-laki.

Laki-laki merupakan sosok yang superior dan perempuan merupakan sosok yang inferior. Mitos mengatakan bahwa perempuan harus bisa masak , menjahit dll. Lama kelamaan hal itu dianggap sebagai ideologi.



GENDER TYPING
Merupakan proses dimana seorang anak menyadari gendernya dan bertindak sesuai dengan nilai dan atribut tersebut. Proses bagaimana si anak menyadari gendernya adalah dengan adanya orang-orang disekitarnya yang mempengaruhi.
contoh :
  • anak laki-laki tidak boleh main boneka
  • anak laki-laki memakai pakaian berwarna biru dan menggunakan celana
  • anak perempuan tidak boleh memanjat pohon
  • anak perempuan memakai pakaian berwarna pink dan menggunakan rok
Laki-laki adalah sosok superior, jadi akan dianggap aneh dan turun kelas jika mengerjakan pekerjaan perempuan. Misalnya menjadi hairstyles.
Perempuan adalah sosok inferior, jadi akan dianggap hebat dan naik kelas jika mengerjakan pekerjaan laki-laki. Misalnya menjadi direktur, montir, dll.

GENDER BASED BELIEF
Merupakan kepercayaan yang dimiliki oleh seorang anak berdasarkan proses gender typing.
contohnya : anak perempuan yang bermain masak-masakan karena beranggapan bahwa perempuan harus bisa memasak nantinya.

GENDER STEREOTYPES
  • Generalisasi sederhana tentang atribut, perbedaan, peran individu, atau kelompok
  • Berdasarkan asumsi, jarang dikomunikasikan lagi dengan individu yang bersangkutan. Contoh : orang Jawa biasanya medok, lambat/lenje (padahal tidak semua orang Jawa seperti itu)
  • Bisa positif dan negatif
Contoh generalisasi terhadap gender dan kaitannya pada sex :
  • perempuan harus keibuan dan bisa masak
  • laki-laki harus macho dan bisa mencari uang


EMPAT GENDER STEREOTYPES
SIFAT
Perempuan diharapkan untuk menjadi pasif dan penurut, sedangkan laki-laki diharapkan untuk menjadi percaya diri dan agresif.

PERILAKU
Kegiatan domestik lebih baik dikerjakan oleh perempuan (mengurus anak, masak, dll), sedangkan kegiatan luar dikerjakan oleh laki-laki (memperbaiki listrik, memperbaiki mobil,dll).

PEKERJAAN
Perempuan lebih cocok dengan pekerjaan seperti sekretaris, perawat, hairstyles, sedangkan laki-laki lebih cocok dengan pekerjaan seperti montir, engineer, pekerja bangunan, dll.

PENAMPILAN FISIK
Perempuan biasanya mungil, anggun, feminin, sedangkan laki-laki biasanya tinggi, berbahu lebar.


GENDER ROLES
Merupakan seperangkat nilai yang diterapkan pada laki-laki dan perempuan oleh masyarakat. Nilai-nilai tersebut dipengaruhi dengan norma sosial.
contoh : laki-laki harus maskulin, bisa memimpin dan bekerja, sedangkan perempuan harus feminin, bisa masak dan mengurus keluarga.


STEREOTYPES GENDER DALAM BENDA 
Ada benda yang biasanya dipakai perempuan (feminin) dan ada benda yang dipakai laki-laki (maskulin).
Penentunya didasarkan oleh :
  • adopsi sifat feminin dan maskulin
contoh : perempuan (lembut, bunga-bunga, warna-warna yang soft) , laki-laki (kaku, garis tegas, warna biru atau warna gelap)

  • ruang kerja
contoh : perempuan dengan peralatan dapur, laki-laki dengan peralatan otomotif


  • fungsi-fungsi fisik
contoh : perempuan (pembalut, bra, tiara) , laki-laki (dasi)


STEREOTYPES DALAM TONTONAN
Perempuan :
  • simbol : keibuan, feminin, baik-baik
  • domestifikasi : berkeluarga, menjadi ibu rumah tangga, hidup bahagia, mementingkan kecantikan
  • objek seks : menjadi tontonan agar film menjadi menarik
Laki-laki :
  • simbol : macho/maskulin, gagah, kuat
  • beraktivitas diluar rumah
  • penakluk



STEREOTYPES GENDER DALAM FILM - DOMESTIFIKASI

Cinderella yang mengerjakan pekerjaan rumah
pangeran dalam film Cinderella


STEREOTYPE GENDER DALAM IKLAN - SIMBOL



STEREOTYPE GENDER DALAM IKLAN - DOMESTIK VS NON DOMESTIK

STEREOTYPE GENDER DALAM IKLAN -OBJEK SEKSUAL


Selasa, 17 Maret 2015

KEKUASAAN, HEGEMONI, dan IDEOLOGI


KEKUASAAN
Kekuasaan (kt.benda) merupakan kemampuan suatu pihak untuk mengendalikan lingkungannya, termasuk perilaku pihak lain. 
contoh : 
  • dosen yang memberi tugas akan diikuti oleh mahasiswanya
  • kata - kata pemuka agama akan diikuti oleh pengikutnya / umatnya
  • undang - undang negara mengatur norma yang ada di masyarakat  

Dua jenis kekuasaan yaitu :
  • PEMAKSAAN
Kekuasaan dengan paksaan, biasanya menggunakan ancaman atau kekerasan secara fisik.
contoh : 
- pem-bully-an oleh geng populer pada anak - anak di sekolahnya             
- begal yang membuat takut masyarakat di jalanan
  •  SUKARELA
Kekuasaan secara sukarela diterima masyarakat tanpa adanya paksaan atau ancaman. 
contoh : gerakan memungut sampah di Bandung yang dibuat oleh Ridwan Kamil


HEGEMONI
Merupakan dominasi atau penguasaan satu pihak dengan pihak lainnya secara sukarela dan berdasarkan kesepakatan. 
Ide - ide yang didiktekan oleh kelompok dominan terhadap kelompok yang didominasi diterima sebagai sesuatu yang wajar atau benar dan kemudian akan berubah menjadi suatu ideologi.

contoh :
  • dalam agama Islam diwajibkan melaksanakan sholat 5 waktu yang kemudian dilaksanakan umatnya tanpa ada rasa terpaksa
  • pekerjaan sebagai abdi dalem di Keraton Yogyakarta dilakukan tanpa terpaksa
  • fans - fans sepakbola
  • fans - fans musisi yang menghadiri konser idolanya meskipun tiketnya mahal
Oleh karena itu, banyak iklan yang menggunakan artis atau idola tertentu sebagai modelnya.

JKT48 sebagai model Pocari Sweat
JKT48 sebagai model Pocari Sweat
IDEOLOGI
Merupakan sekumpulan ide yang menjadi nilai ideal bagi kehidupan.
contoh : liberalisme, komunisme, feminisme


CONTOH HEGEMONI DI MASYARAKAT
  • Kekuasaan berdasarkan norma masyarakat
    contoh : hubungan antara suami dengan istri, orangtua dengan anak, kakak dengan adik
  • Kekuasaan yang diberi atas kelas sosial
    contoh : majikan dengan ART/supir/satpam, ningrat dengan yang bukan ningrat
  • Kekuasaan atas kelas ekonomi
    contoh : hubungan antara si kaya dan si miskin
  • Kekuasaan berdasarkan karisma pribadi/kelompok
    contoh : hubungan antara selebritas dengan fansnya, motivator dengan pengikutnya
  • Kekuasaan atas hukum legal negara
    contoh : pemerintah negara (RT/RW/kelurahan), polisi, militer, hakim
  • Kekuasaan berdasarkan keterampilan seseorang
    contoh : dokter, penjahit, montir
  • Kekuasaan yang diberi atas pengetahuan seseorang
    contoh : guru, dosen
  • Kekuasaan yang diberi karena tradisi
    contoh : kepala adat, dukun adat
  • Kekuasaan yang diberi karena persuasi moral
    contoh : agama

HEGEMONI dan MEDIA MASSA
Sebenarnya, dalam dunia politik media massa berfungsi sebagai alat untung mengawasi penguasa (mengkritik). Sekarang media massa malah digunakan sebagai alat untuk menyebarluaskan kekuasaan yang kemudian diterima secara luas oleh masyarakat menjadi sebuah ideologi.
contoh : 
  • pada zaman orde baru (kebebasan pers untuk membicarakan PKI dibungkam)
  • penggunaan media massa untuk memperoleh kekuasaan misalnya pada masa pemilihan presiden
Media massa juga tidak hanya mempengaruhi masyarakat dalam masalah politik, tetapi juga mempengaruhi kehidupan sehari - hari kita. Misalnya dengan mempengaruhi cara kita berpakaian, makan, dll. Media massa juga bisa menampilkan trendsetter bagi masyarakat.
contoh :
  • Body Image
    Pada masa pramodern, kriteria postur tubuh wanita yang ideal harus berbadan gemuk, pada awal tahun 1900an mulai mengecil di bagian pinggangnya sehingga muncullah korset yang kemudian diiklankan pada media massa. Pada masa kini, kriteria wanita dengan postur tubuh ideal adalah seperti model-model Victoria's Secret
  • Beauty Standard
    Pada zaman dulu, kriteria wanita cantik berbeda - beda disetiap daerah. Misalnya di China wanita dikatakan cantik jika kakinya berukuran kecil, ada juga yang menganggap wanita cantik jika badannya berbentuk seperti gitar. Sekarang kriteria cantik diseluruh dunia hampir disamakan yaitu yang berkulit putih, tinggi, langsing, berhidung mancung, dll. 


ANALISA HEGEMONI dan MEDIA MASSA ( PAKAIAN RESMI )
-Indriany Rusmanto dan Leona Lysandra-

Pakaian atau busana merupakan suatu kebutuhan manusia yang paling penting. Selain untuk melindungi tubuh, pakaian juga bisa digunakan sebagai media untuk berekspresi sesuai dengan gaya masing-masing orang. Memakai pakaian juga tidak bisa sembarangan karena harus disesuaikan dengan tempatnya. Salah satu jenis pakaian yang akan dibahas kali ini adalah kebaya.
Kebaya merupakan pakaian tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia. Biasanya terbuat dari bahan tipis yang dipadukan dengan sarung, batik atau bahan rajutan lainnya seperti songket. Pada zaman dahulu, wanita Indonesia mengenakan kebaya setiap hari.


Dengan berjalannya waktu, orang - orang mulai mengenakan kebaya hanya pada acara-acara resmi tertentu seperti ke pesta pernikahan. Kebaya yang dikenakan juga sudah mulai berwarna - warni dengan corak yang bermacam-macam.
Kemudian, mulai bermunculan designer - designer yang memodifikasi bentuk kebaya menjadi lebih bervariasi. Kebaya dibuat menjadi lebih modern dengan menambahkan berbagai macam payet, hiasan , bahkan warna kain dan model yang bermacam - macam.




Dengan adanya peran media sosial dalam kehidupan sehari-hari, muncul berbagai macam jenis berita baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Salah satunya adalah berita tentang kehidupan selebritas. Banyak media massa yang menampilkan kehidupan pribadi para artis Hollywood, akibatnya banyak masyarakat Indonesia yang melihat dan memperhatikan mereka ,salah satunya adalah pakaian yang mereka kenakan. Misalnya, selebritas wanita mengenakan gaun panjang untuk menghadiri acara resmi.



Akibat dari media massa, banyak artis Indonesia yang mulai mengikuti trend fashion luar negeri. Banyak pula model kebaya modern yang dikombinasi dan dipadukan dengan gaun. Seperti misalnya kebaya dengan bawahan rok lebar, tidak menggunakan kain samping lagi. 


Lama kelamaan, banyak artis Indonesia yang mulai menghilangkan budaya memakai kebaya untuk menghadiri setiap acara resmi mereka. Kebanyakan artis muda mulai memakai gaun ala fashion luar negeri seperti artis Hollywood lainnya.


Kebanyakan masyarakat akan meniru apa yang artis idola mereka kenakan, begitu juga dengan pakaian resmi mereka. Para wanita akan meniru gaya pakaian mereka dan lama kelamaan mulai meninggalan kebaya agar dapat mengikuti trend masa kini. Kebanyakan wanita akan mengenakan gaun panjang untuk pergi atau menghadiri acara resmi.
Peran media massa sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita sehari - hari. Secara tidak sadar , masyarakat akan mengikuti trend yang dibuat oleh media massa sehingga menciptakan sebuah ideologi tersendiri. Dengan adanya media massa, beberapa pihak juga akan mendapat keuntungan. Seperti contohnya dalam kasus ini, fashion designer dan tukang jahit, pemilik toko baju atau butik yang akan mendapat keuntungan.